Update:Selasa, 21 Januari 2014
Oleh Unknown
Syarat-syarat Calon Anggota DPR Masa Depan
Pemilu adalah merupakan momentum yang tepat dan baik bagi seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia untuk menentukan nasib kehidupanya dimasa yang akan datang,setidak-tidaknya lima tahun kedepan.
Oleh karena itu pada kesempatan pemilu legeslatif
inilah kita gunakan sebaik-baiknya untuk memilih wakil-wakil rakyat,yang
benar-benar mau memperjuangkan kepentingan rakyat.
Pilihan kita,akan menentukan nasib kita selama lima
tahun kedepan.Agar tidak salah pilih,bersihkan diri kita dari politik uang serta
rayuan-rayuan dan janji-janji yang menyebabkan kita menjadi salah
pilih.
Untuk memilih wakil-wakil rakyat yang baik,dapat kita
lakukan dengan cara mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang kehidupan caleg
tersebut dimana ia bertempat tinggal yang meliputi:
1. POTENSI YANG DIMILIKI.
Potensi ini dapat dilihat dari tingkat pendidikan
formal,apakah caleg memiliki tingkat pendidikan formal yang mampu mendorong
untuk dapat melakukan tugas-tugasnya atau tidak.Meskipun pendidikan formal bukan
satu-satunya tolok ukur kemampuan atau potensi yang dimiliki
seseorang.
Dengan pendidikan formal yang tinggi,serendah-rendahnya
SI caleg diharapkan akan mampu melaksanakan tugas-tugas legeslatif dengan baik
apabila kelak terpilih menjadi anggota
legeslatif.
Pendidikan formal yang tinggi ditambah pengalaman
berorganesasi yang cukup lama,akan menjadikan caleg memiliki daya pikir yang
rasional,kritis,realistis tapi juga arif dan bijaksana,tidak emosional dalam
merespon (mensikapi) segala persoalan yang ada sebagai konsekwensi logis dalam
rangka memperjuangkan kepentingan rakyat.
Meskipun tidak ada jaminan bahwa seseorang yang
memiliki tingkat pendidikan formal tinggi dan pengalaman berorganesasi yang
cukup lama otomatis memiliki kemampuan yang baik.Tapi ini akan lebih baik
dibanding bila tingkat pendidikan formal yang dimiliki rendah misal SD,SMP atau
SMA dan tidak memiliki pengalaman berorganesasi.
2. PERILAKU(MORAL)
Hal ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari
sicaleg dalam beriteraksi dengan lingkungan masyarakat dimana dia bertempat
tinggal.Apakah dia memiliki kepekaan sosial yang tinggi atau tidak.
Kalau keseharianya dia senantiasa memperhatikan
kehidupan disekitar lingkunganya dan selalu terlibat aktif dalam setiap kegiatan
yang mengarah pada perbaikan disegala aspek kehidupan,baik dengan cara
memberikan pemikiran,tenaga maupun materi yang dapat menunjang keberhasilan
perbaikan tersebut,ini berarti dia memiliki tingkat kepekaan sosial yang
tinggi.
Tapi justru kalau yang terjadi sebaliknya.Setiap hari
kehidupan sicaleg tidak pernah memperhatikan lingkunganya,kurang akrab dengan
masyarakat disekitarnya,tidak mau memberikan bantuan pada yang
membutuhkanya,bahkan selalu membuat masalah dengan masyarakat disekitarnya.Apa
yang dilakukan sicaleg menyebabkan masyarakat menjadi semakin tidak senang
terhadap sicaleg tersebut.
Pada saat kampanye menjelang pemilu legeslatif
inilah,semua kejelekan akan berubah seratus delapan puluh derajat menjadi
kebaikan.Dulu tidak pernah menyapa dengan masyarakat sekitarnya,sekarang setiap
berjumpa dengan orang meskipun tidak kenal selalu menyapa dengan ramah dan
senyum yang menawan.
Tidak berhenti disitu,setiap ada kegiatan apapun
bentuknya yang dilaksanakan oleh masyarakat dimana dia bertempat tinggal,bahkan
jauh dari tempat tinggalnya,asalkan masih berada dalam wilayah daerah pemilihan
tempat dia mencalonkan diri sebagai caleg,dia akan selalu datang tampil kedepan
untuk mengikuti kegiatan tersebut dan menawarkan bantuan apa yang masih
diperlukan.
Mudah-mudahan tidak ada yang sampai kebablasan dengan
memberikan minuman keras kepada para pemabuk,dan ikut serta minum bersama
mereka.Meskipun semua yang dilakukan semata-mata untuk menarik simpati semua
lapisan masyarakat.Dengan harapan pada saat pemilu berlangsung masyarakat akan
beramai-ramai memilihnya.Kalau ada sungguh keterlaluan karena tanpa memikirkan
akibat negatif yang akan timbul ditengah masyarakat.
Ini berarti tidak peduli cara-cara yang ditempuh halal
atau haram yang penting tujuan tercapai.Lantas apa yang bisa kita harapkan untuk
merubah nasib menjadi lebih baik dengan terpilihnya caleg model seperti
ini.
3. KEJUJURAN
Yang tidak kalah pentingnya adalah faktor
kejujuran.Kebiasaan tidak jujur,berbohong,tidak menepati janji dan hilangnya
sifat amanah serta perilaku negatif lainya yang dimiliki(dilakukan) oleh
sesorang,sebelum orang itu mencalonkan diri menjadi caleg,harus dijadikan bahan
pertimbangan bagi kita untuk menentukan pilihan.
Orang yang baik saja,setelah mendapat jabatan bisa
melakukan tindakan tercela seperti korupsi,suap dan lain sebagainya.Apalagi yang
jelas-jelas perilaku orang itu tidak baik,kalau sudah memperoleh jabatan atau
kedudukan,kecenderungan untuk berbuat tidak baik prosentasenya jauh lebih besar
dibanding untuk berbuat baik.
4. PEKERJAAN
Selanjutnya kita harus tahu sumber penghasilan atau
pekerjaan tetap yang menjadi sumber penghasilan bagi sicaleg.Kalau sicaleg tidak
memiliki pekerjaan tetap sebagai sumber penghasilan yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan
keluargany,ini sangat berbahaya sekali.
DPR sebagai lembaga perjuangan yang berfngsi untuk
memperjuangkan suatu idealisme atau memperjuangkan kepentingan rakyat dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan, kecerdasan,keadilan serta keamanan akan
dijadikan sebagai sumber penghasilan,sehingga produk DPR yang menguntungkan
dirinya secara materi akan didukung mati-matian tapi kalau tidak menguntukan
bagi dirinya tidak akan didukungnya.
Marilah pada setiap pemilu kita pilih caleg-caleg yang
memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Memiliki potensi/kemampuan yang baik.
- Tiap hari,pada masa menjelang pemilu atau tidak,
menunjukan perilaku yang baik.
- Memiliki kepekaan sosial yang tinggi dan peduli
lingkungan.
- Jujur dan bersifat amanah.
- Mempunyai pekerjaan tetap (pegawai/wiraswasta)
sebagai sumber penghasilan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
keluargany.
Dengan cara ini Insya Allah kita tidak salah
pilih.